GTLO-BOALEMO-MANANGGU,SK
Pemilihan Kepala desa (pilkades) serentak yang di perkirakan di gelar bulan November 2019 mendatang sebanyak 34 desa khususnya Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo sudah harus menggunakan system e-voting.salah satu di antaranya adalah desa bendungan kecamatan mananggu yang sudah berani menerapkan system e-voting meski baru pertama kalinya.hal ini di sampaikan panitia pelaksana melalui ketua BPD desa bendunagn kasdin potutu kepada awak media SUARA KEADILAN 07/08/19 bahwa segala tahapan dan tekhnis pelaksanaan pilkades tersebut mengacu pada UU no 6 tahun 2014 tentang desa dan turunan PERMENDAGRI no 112 thn 2014 tentang pilkades.bahkan ada kolaborasi PERMENDES yang mengatur tentang pencalonan bagi para petahana yang kembali berkompetisi.
Kasdin yang di temui di ruang pola kantor desa tersebut menjelaskan System elektronik voting (e-voting) memiliki kelebihan di antaranya
- layanan tersebut menggunakan perangkat elektronik untuk memberikan suara. Sementara sistem pemilihan konvensional menggunakan kertas surat suara.
- e-voting dapat menghitung dan mencetak struk audit. Sementara sistem konvensional mengandalkan perhitungan manual.
- e-voting mampu melakukan pengiriman langsung dari perangkat di TPS ke KPU Adapun sistem konvensional, pengiriman dilakukan secara fisik dan berjenjang waktu.
- e-voting diklaim dapat menghitung hasil dengan cepat dan akurat karena menggunakan perangkat elektronik Sementara sistem manual relatif lebih lama.
- e-voting juga dapat meminimalisir kesalahan dan mendeteksi jika ditemukan rekayasa sua
terkait kesiapan panitia pihaknya telah melantik sejumlah panitia pelaksana pilkades baru baru ini dan akan membuka pendaftaran bagi para bakal calon kepala desa bendungan bulan September mendatang.’’yaah..kami maksimalkan jumlah pendaftar sebanyak 5 orang.jika melampaui batas yang sudah di tentukan maka para bakal calon harus melalui prosedur testing khusus baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat kabupaten yang sudah di atur sesuai regulasinya’’terang ketua BPD itu.
Di tempat terpisah beberapa warga desa bendungan yang enggan di publis namanya mengaku masih awam terkait penerapan system ini.sehingga mereka berharap kepada panitia untuk melakukan simulasi dan sosialisasi agar mereka tidak keliru pada pelaksanaan pencoblosan nanti.harapnya(Nikson)