Aneh…Pangan OKI Cukup, Bansos Covid-19 Malah Ngutang

0
116

OKI,SK
Ketersediaan pangan di Ogan Komering Ilir berupa beras di gudang bulog Kayuagung masih cukup, ironisnya Bantuan sosial (Bansos) untuk kepala keluarga miskin baru (KK misbar) di OKI beberapa waktu lalu masih ngutang atau bon di pedagang lain.

Staf Gudang Bulog Kayuagung, Hamdan saat dikonfirmasi awak media ini mengatakan stok beras digudang bulog Kayuagung saat ini, untuk ketersediaan pangan masyarakat OKI cukup, bahkan untukketersediaan stok beras nasional.Beras digudang bulog Kayuagung ini berupa beras medium dan juga beras premium, terangnya.
“Stok bulog kita pakai untuk menjaga harga bahan pokok terutama beras agar tetap stabil dan ketersediaan bahan pangan OKI cukup begitu juga ketersediaan pangan nasional.”Lanjutnya, stok beras digudang bulog Kayuagung ini juga dipersiapkan untuk menanggulangi bencana termasuk bencana Covid-19.

Sejak diberlakukannya wilayah OKI sebagai tanggap darurat Covid-19, Hamdan mengatakan,”Sejauh ini belum ada pihak Pemda OKI khususnya di Kayuagung yang koordinasi atau melibatkan pihak bulog Kayuagung.
Kalau memang pihak Pemda OKI mau melibatkan bulog Kayuagung, kita siap. Karena stok beras digudang bulog Kayuagung ini mencukupi bahkan bisa menampung 3500 ton beras, kalaupun masih kurang stoknya kita bisa langsung kontak atau beritahu pimpinan wilayah bulog Palembang pak Aan, ungkapnya.

Sementara itu, terkait terhentinya pendistribusian bantuan sosial untuk keluarga miskin baru di OKI. Diduga dikarenakan pihak ketiga yang ditunjuk oleh Dinas Sosial tidak profesional atau tidak bertanggung jawab.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial OKI, H Reswandi SP MM saat dikonfirmasi di Kantor Dinas Sosial OKI , Rabu (29/04/2020) mengatakan, dari sebanyak 60.000 paket sembako yang akan kita distribusikan kepada Kepala keluarga misbar di wilayah OKI, dari hari Senin-Selasa (27-28/04/2020) kemarin, baru 495 paket sembako yang kita distribusikan ke Desa Kayu Labu Kecamatan Petir, itupun untuk cukup sesuai data penerima bansos kk misbar tersebut, kita harus berhutang sembako ke pedagang lain dulu, untung mereka percaya sama kita, terangnya.

Anggaran 60 ribu paket bansos untuk 60 ribu kk misbar ini kita usulkan atau anggarkan sebesar Rp.12 milyar. Namun bila ada penambahan jumlah kk misbar mungkin ada penambahan tergantung kebijakan Bupati OKI yang juga selaku Ketua gugus Covid-19 OKI, ujarnya.
Kita sudah tunjuk pihak ketiga untuk menyediakan barang berupa paket sembako untuk kepala keluarga miskin baru yang terdampak Covid-19 ini.CV yang kita tunjuk yakni CV “HJ” dan Usaha Dagang “Ib” yang merupakan gabungan usaha dagang di Lempuing Jaya dan Belitang, ungkapnya.

“CV.HJ bukan punya kita melainkan punya RK dan rekanannya Usaha Dagang “Ib” gabungan Usaha Dagang dari Lempuing Jaya dengan Belitang, ditunjuk langsung sebagai penyedia barang, karena mereka sanggup menyediakan beras dengan jumlah banyak,”jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, A.Kadir salah satu tokoh masyarakat di Kayuagung mengatakan, sangat miris bila bansos bagi warga miskin baru ini belum didistribusikan kepada masyarakat misbar yang sudah terdata, sementara berita Bupati OKI menyebarkan 60 ribu paket sembako bagi KRTS di OKI sudah menyebar kemana-mana, namun kenyataannya berbanding terbalik, apalagi sembako yang akan dibagikan kepada keluarga misbar yang hanya 495 orang saja Kepala Dinas nya harus “Ngutang” dengan pedagang lain. padahal sudah ditunjuk pihak ketiganya CV. HJ dan Usaha Dagang dari gabungan usaha antara Lempuing Jaya dengan Belitang, tandasnya.

Bukan itu saja, mengenai Penunjukkan Langsung (PL) kepada CV HJ dan rekanan lainnya dengan besaran dana untuk 60 ribu paket sembako untuk 60 ribu kepala keluarga Misbar yang terdampak Covid-19 sebesar Rp 12 miliar itu bukan dana yang sedikit.

Jangan dengan berdalih karena bencana sehingga Pepres No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/jasa pemerintah seperti diabaikan atau malah dikangkangi. “Kita menduga sepertinya Penunjukan Langsung terhadap rekanan (pihak ketiga) yang dimaksud sepertinya ada permainan alias pasang dalam, kalau tidak mengapa harus kepala dinasnya yang begitu repot ngutang sembako untuk memenuhi stok bantuan ke Desa Kayu Labu Kecamatan Pedamaran Timur, sementara pihak ketiganya entah dimana, kita akan terus pantau ini begitu juga perkembangannya serta penyaluran bansos untuk 60.000 paket sembako ini tegasnya.

Dari hasil pantauan awak media ini, pendistribusian Bansos paket sembako untuk keluarga misbar di OKI saat ini terhenti.Sementara itu, RK maupun Usaha Dagang “Ib” hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi karena kontak person maupun alamatnya belum jelas. (HS/Ril)

Redaksi
Author: Redaksi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini