Kota Bekasi, SK.
ADVETORIAL
Berbagai bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian serta bidang ketahanan pangan masyarakat di tengah pandemi terus dilakukan. Upaya itu ditunjukan melalui, Lomba Kampung Hidroponik yang di luncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi Tahun 2020. Pelaksanaan Launching Penilaian pun mulai dilakukan pada, Minggu (09/08/2020) pagi, di 2 wilayah sekaligus. Lokasi pertama yang menjadi penilaian yaitu di Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur, tepatnya berada di wilayah RT. 007/006 Perum Pratama Residence. Sedangkan lokasi kedua penilaian, dilakukan pada hari yang sama, di wilayah RW. 007 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Tri Adhianto, Wakil Wali Kota Bekasi, bersama sang istri turut hadir di awal kegiatan untuk memberikan arahannya, di dampingi oleh pejabat wilayah setempat, Widy Tiawarman, Camat Bekasi Timur, dan Lurah Duren Jaya. Selain itu, Tim Penilaian Kampung Hidroponik dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan Pembukaan Penilaian Kampung Hidroponik. Kepada media ini dijelaskan oleh Ketua Tim Penilaian, Ibu Annie Marijam bahwa, kegiatan Lomba Kampung Hidroponik diikuti oleh 24 peserta (Kelompok Kampung Hidroponik se-Kota Bekasi). Seluruh peserta itu berdasarkan usulan dari masing-masing Kecamatan, berjumlah 2 Kelompok Kampung Hidroponik, “Satu kecamatan 2 (dua) kelompok. Kecamatan itu mengusulkan mana kelurahan yang siap, dan hanya 2 saja yang ditunjuk. Jadi semuanya di kota bekasi, pesertanya berjumlah 24 peserta kelompok kampung hidroponik,” kata Ibu Annie, Ketua Tim Penilaian sekaligus Kepala Bidang (Kabid) Pertanian DKPPP Kota Bekasi.
Hal itu pun sesuai berdasarkan pantauan media ini di lokasi penilaian pertama. Melalui Video Conference, Ahmad Sahroni, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, juga terlihat mengikuti Launching Penilaian Lomba Kampung Hidroponik di wilayah Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih. Masing-masing peserta Kelompok Kampung Hidroponik Kelurahan se-Kota Bekasi pun mengikuti penilaian itu lewat Video Conference.
Kabid Pertanian DKPPP Kota Bekasi ini melanjutkan keterangannya, “Disini saya tekankan, bukan Farm (Usaha Komersial – Red), tapi Kampung,” tegas Ibu Annie, menyampaikan inti dalam penilaian Lomba Kampung Hidroponik.
Selain itu, kategori yang dilombakan dinilai dari, jumlah orang di setiap kelompok peserta yang mengikutinya, partisipasi, kekompakan, tindak lanjut hasil tanaman hidroponik, serta langkah pengembangan dari hasil tanaman tersebut.
Masih dalam penjelasan Ibu Annie, dari jumlah 24 peserta Kelompok Kampung Hidroponik, hanya ada 6 pemenang yang akan diambil dalam perlombaan tersebut. Kategori pemenang itu adalah (Juara I, II, III) dan (Juara Harapan I, II, III). Adapun bocoran hadiah untuk kategori pemenang (juara) tersebut juga disampaikan seperti Piala, Piagam Penghargaan, dan fasilitas lengkap Paket Rangkaian Hidroponik, “Kalau Juara I mendapatkan 8 (delapan) paket rangkaian hidroponik lengkap. Begitupun seterusnya sampai dengan Juara Harapan III, turun satu-satu paket rangkaian hidroponik lengkap,” ungkap Ketua Tim Penilaian Lomba Kampung Hidroponik itu.
Bahkan, dari jumlah 24 peserta Kelompok Kampung Hidroponik yang belum memiliki kesempatan untuk menjadi juara, dipastikan tetap mendapatkan penghargaan. Ibu Annie menuturkan bahwa, pemberian penghargaan kepada peserta yang belum menjadi juara berdasarkan partisipasi dalam perlombaan ini, “Karena partisipasi, sudah terpilih lah dari seleksi kecamatan maupun kelurahan kan, tetapi masih mentah dan belum terangkai. Jadi semuanya tetap dapat hadiah (fasilitas lengkap hidroponik – Red) lah,” imbuhnya.
Kabid Pertanian DKPPP Kota Bekasi juga menyampaikan harapannya dari kegiatan itu, “Harapan kami, terbentuklah kampung-kampung di kota bekasi yang mengusahakan hidroponik, itu saja. Jadi intinya, dapat menumbuhkan keinginan masyarakat untuk berbudaya hidroponik, ya minimal bisa mencukupi keluarganya sendiri. Kalau sudah bisa lebih, baru bisa di jual,” ucap Ibu Annie mengakhiri keterangannya kepada media.
Sementara melalui keterangan dari Ahmad Sahroni, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi sebelumnya, kepada media ini dijelaskan, kegiatan tersebut merupakan peran serta pemerintah dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, “Dibutuhkan kepekaan dan naluri untuk membangun ketahanan pangan. Peranan kelompok hidroponik yang khususnya didominasi anak muda, diharapkan dapat membangun kebersamaan ketelitian dan ketekunan,” terang Sekretaris DKPPP Kota Bekasi di ruang kerjanya, Gedung Nonon Sontani lantai 8, komplek perkantoran Pemerintah Kota Bekasi.
Hidroponik adalah, lanjutnya, “Wadah yang tepat mengangkat ketahanan pangan kelompok kecil, dari rumah menuju ketahanan pangan untuk bangsa dan negara,” kata Ahmad Sahroni menambahkan penjelasannya. Diketahui, selain penilaian Lomba Kampung Hidroponik yang dilaksanakan pada hari ini, kegiatan penilaian tersebut juga akan terus dilakukan oleh Tim sesuai dengan jadwalnya.
Sebagai berikut dapat disampaikan jadwal dan wilayah penilaian Lomba Kampung Hidroponik akan dilaksanakan pada tanggal, 10 Agustus 2020 di Kecamatan Bekasi Utara, 11 Agustus 2020 di Kecamatan Rawalumbu, 12 Agustus 2020 di Kecamatan Bekasi Selatan, 13 Agustus 2020 di Kecamatan Medan Satria, 14 Agustus 2020 di Kecamatan Bekasi Barat, 18 Agustus 2020 di Kecamatan Jatiasih, 19 Agustus 2020 di Kecamatan Jatisampurna, 24 Agustus 2020 di Kecamatan Bantar Gebang, 25 Agustus 2020 di Kecamatan Pondok Gede, 26 Agustus 2020 di Kecamatan Mustika Jaya, dan pada tanggal 27 Agustus 2020, penilaian akan dilakukan di wilayah Kecamatan Pondok Melati. (And)