Kota Bekasi, SK.
Tanah di bawah jalan dengan lebar kurang lebih sekitar 1 setengah meter, mengalami pengikisan. Kondisi jalan tersebut sungguh sangat memprihatinkan, hingga membuat warga yang bermukim di sekitar jalan merasa begitu was-was.
Dari hasil pantauan media ini, Rabu (04/11/2020) Siang, lokasi jalan yang memprihatinkan itu berada di Gang Mandiri Raya, perbatasan antara RT. 005 dan RT. 006/RW. 004, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Edi M Soleh Ketua Rw. 004 menjelaskan, “Ini longsor, kurang lebih sejak 1 Tahun yang lalu. Sudah pernah kita ajukan dan ditinjau oleh Dinas, satu Dinas Perkimtan, kedua Dinas BMSDA, bahkan sampai saat ini belum ada realisasinya,” tegas Edi kepada media, sambil menunjukan kondisi jalan tersebut.
Selama ini, kata Ketua RW. 004, untuk mengantisipasi longsor susulan, warga bersama pengurus lingkungan lainnya menyiasati kejadian tersebut dengan mengganjal setengah sisi kosong dari bawah jalan dengan karung berisi tanah. Tidak sampai di sana, beberapa karung berisi tanah juga diletakan sebagai tanggul, untuk penahan sisi miring yang memiliki ketinggian kurang lebih mencapai 3 meter, dari pemukiman warga yang berada di bawah jalan.
Namun di saat musim hujan seperti ini, Edi mengungkapkan, “Akhirnya karung ini longsor kembali, dan sangat membahayakan penduduk yang berada di wilayah bawah maupun di atas. Saya harapkan dinas terkait nanti untuk segera menyelesaikan hal ini, jangan sampai nanti timbul korban dari bahaya longsor ini,” ungkapnya.
Selain hujan yang menjadi penyebab terjadinya longsor, dari informasi warga di sekitar, Ketua RW menerangkan bahwa pada awalnya permukaan tanah di wilayah itu sama rata. Hanya saja ada beberapa oknum yang mencoba memanfaatkan/menggali permukaan tanah, dan menjualnya untuk menguruk dataran permukaan tanah Perumahan Bintara Loka Indah, “Akhirnya perbatasan antara RT. 005 dengan RT. 006 yang berada di bawah (red – Jalan) ini, sekarang menjadi dampak dari kejadian longsor tersebut,” terang Edi M Soleh.
Selanjutnya ada juga Ibu Lili, warga di lingkungan setempat berharap pemerintah segera sigap menangani kejadian tersebut, “Secepatnya ya pak, minta di perbaiki soalnya bahaya banget buat anak-anak. Mereka (red – Anak-anak) kan setiap hari pada main dan suka gak mengerti kalau dibilangin,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan Ibu Lili, kejadian longsor tersebut dimulai sejak Februari 2020. Berhubung belum tersentuh, kejadian paling parah itu baru saja terjadi belum lama ini. Pengakuan warga lain di sekitar lokasi tersebut terdapat sebanyak 20 rumah warga di sisi atas, dan 15 rumah warga di sisi bawah jalan bisa saja menjadi dampak resiko Tanah Longsor sewaktu-waktu.
Sementara ketika dimintai tanggapan, Sudarsono Lurah Bintara, mengaku telah melakukan koordinasi dengan Dinas BMSDA. Bahkan lokasi tersebut pun sudah di foto dan dilakukan pengukuran, “Mudah-mudahan, kegiatan ada, anggaran ada, pemerintah mengalokasikan anggaran di situ (red – Lokasi Longsor) untuk segera dipasang turap. Agar guguran (red – Tanah) itu tidak sampai jatuh meniban rumah yang di bawah,” ucap Sudarsono, kepada wartawan.
Meskipun dalam kondisi pandemi lebih menyedot anggaran, Lurah Bintara tetap berharap dan yakin bahwa Rahmat Effendi, Wali Kota Bekasi dapat melihat skala prioritas kejadian yang ada, “Mudah-mudahan cepat diproses, cepat bisa dikerjakan. Kenapa cepat? Agar warga saya juga aman dan nyaman, tidak was-was,” tutup Lurah Bintara menanggapi. (And)