JEPARA,SK
Rabu, 16 Desember 2020, Bertempat di Gedung NU. Jln. Pemuda Jepara telah berlangsung sosialisasi 4 pilar yang di prakarsai oleh Partai Nasdem. Diikuti oleh para pengrajin batik dan Tukang Ukir Se Kabupaten Jepara. Dalam kesempatan tersebut kader Partai Nasdem, Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Neila Fitria, Lia eldest Sihotang dan Ketua DPD Nasdem Cabang Jepara. H. Pratikno.
Semua warga Jepara khususnya dan seluruh pelosok wilayah NKRI wajib memahami dan mengamalkan makna dari nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Partai Nasdem yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara, H. Pratikno.
Sosialisasi empat pilar ini mengambil tema tentang “Membangun Energi Positif, Mewujudkan Nilai Pancasila”. Sebagai inisiator kegiatan, Ketua DPD Partai Nasdem Kab. Jepara, H. Pratikno, menegaskan bahwa sosialisasi empat pilar adalah pembuktian terhadap distribusi pengetahuan kepada seluruh lapisan masyarakat hingga pelosok Desa, Para Pengrajin Batik dan Tukang Ukir di Kabupaten Jepara.
H. Pratikno menyampaikan, betapa pentingnya implementasi nilai Pancasila dengan meningkatkan kompetensi Tukang Ukir dan pembatik khususnya di Jepara. Dalam suasana covid-19, antusiasme masyarakat begitu besar dalam rangka ingin belajar dan ikut memahami tujuan sosialisasi empat pilar kebangsaan.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, lewat pesan tertulis yang dibacakan oleh Lia Eldest Sihotang Tenaga Ahli Lestari Moerdijat, Pesan-pesan yang disampaikan kepada bapak/ibu dan generasi muda pengrajin batik dan ukir di Jepara agar kembali mengingat dan sadar serta paham bahwa tanggung jawab mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini berada di pundak mereka.
Mengupas berbagai karakteristik yang harus dimiliki pemimpin. Salah satunya, dapat menghargai orang lain serta mengedepankan keragaman dalam persatuan bangsa untuk menghadapi beragam tantangan.
Tenaga Ahli Lestari Moerdijat lainnya, Neila Fitria, Mengatakan bahwa, Belakangan ini kita dihadapkan begitu banyak problem yang menjurus pada ancaman disintegrasi, meningkatnya intoleransi. Ini semua harus kita mulai untuk disikapi dengan memberikan kembali pemahaman (Empat Pilar Kebangsaan).
“Kita harus membangun narasi yang perlu kita dorong bersama-sama mengajak semua pihak untuk berpikir, bersikap, dan bekerja secara produktif,”ujarnya.(wahyu)