Jepara,SK
Dimasa gencar- gencarnya penanganan covid- 19 di Jepara yang hingga sekarang belum juga berhasil diatasi, justru telah terjadi rotasi besar- besaran terhadap sejumlah Kepala UPTD Puskesmas di wilayah Kabupaten Jepara. Tidak tanggung- tanggung ada 8 Kepala Puskesmas di Jepara yang telah dimutasi di masa pademi covid-19.
Bahkan salah satu nya yang menjadi Kepala Puskesmas Rawat Inap adalah seorang Bidan Penyelia.
Diantaranya yang dimutasi adalah Suhadi, SKM,MM.Kes yakni seorang Epidimiologi Kesehatan Muda, semula bertugas bertugas sebagai Kepala UPTD Puskesmas Kedung 2 dimutasi menjadi Kepala UPTD Puskesmas Karimunjawa, sementara posisi yang ditinggalkan oleh Suhadi, SKM, MM. Kes masih dibiarkan kosong.
Pada jum’at pagi 06/08/21 proses penyerahan surat keputusan di lakukan oleh Kepala DKK Kabupaten Jepara,Mudrikatun,SKM.S.SIT,MM.Kes,MH dikantor DKK Jepara.
Kepala Puskesmas lain yang dimutasi adalah dr Megarini Hesti Aries Setiawati sebagai Kepala UPTD Tahunan menggantikan dr Anton Brilliantono MM yang dimutasi sebagai Kepala UPTD Puskesmas Mlonggo.
Sementara dr Murtono yang semula sebagai Kepala Puskesmas Bangsri 2 dimutasi ke Puskesmas Keling 1 , dan posisi dr Murtono digantikan oleh dr Cosmas Gedsa Pramantya yang semula menjadi Kepala Puskesmas Keling 1.
Sedangkan dr Triyono Teguh Widodo MM yang semula menjadi Kepala UPTD Puskesmas Jepara dimutasi sebagai Kepala UPTD Puskesmas Pecangaan. Dan posisi Kepala UPTD Puskesmas di Jepara di isi oleh dr Fausiah Lubis, MM.
Selanjutnya dr Fausiah Lubis, MM di Batealit digantikan oleh dr Almanaf dari Kepala Puskesmas Donorojo. Lalu Kepala UPTD Donorojo di isi oleh Laksmi Lukiswati, S.S.T, yang adalah seorang Bidan penyelia dari Puskesmas Keling 1.
Padahal UPTD Puskesmas Donorojo adalah fasilitas kesehatan yang memiliki ruang rawat inap.
Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah pelayanan dan penangangan kesehatan secara serius, terfokus dimasa pandemi covid -19 yang belum juga mampu di atasi di kabupaten Jepara.Rotasi besar-besaran di masa pandemi ini menimbulkan pertanyaan, apa urgensinya / kebutuhan mendesaknya dan untuk kepentingan siapa? (B.Smjtk).