Bogor, SK – Lapas seharusnya menjadi tempat pembinaan bagi para narapidana yang dapat mengubah perilaku dari buruk menjadi baik. Namun, Lapas Pondok Rajeg digambarkan sebagai neraka bagi narapidana dan surga bagi oknum petugas lapas. Para narapidana yang baru masuk harus membayar biaya sewa kamar; jika tidak membayar, mereka akan mendapatkan siksaan.
Salah satu mantan narapidana yang keluar dari Lapas Pondok Rajeg, sebut saja Asep (nama samaran), yang tidak ingin identitas aslinya disebutkan, mengungkapkan, “Waktu saya baru masuk ke Lapas Pondok Rajeg, saya dimintai biaya sewa kamar. Begitu juga teman-teman saya. Kalau tidak membayar, kami disiksa. Di dalam lapas, banyak kegiatan ilegal. Mantan narapidana yang pejabat diberikan fasilitas kamar dengan kasur, TV, AC, dan lain-lain,” jelasnya.
Begitu juga dengan mantan narapidana kasus narkoba, sebut saja Deni (nama samaran), yang mengatakan, “Memang benar, setiap narapidana baru yang masuk dimintai biaya sewa kamar, dan kalau tidak diberikan, akan disiksa. Di dalam lapas adalah tempat yang aman untuk transaksi ilegal, dan surganya oknum pegawai lapas. Jika kekayaan mereka diperiksa, saya yakin akan ditemukan kekayaan miliaran rupiah. Saya tahu siapa saja oknum pegawai lapas yang terlibat dalam peredaran narkoba. Kalau ada media yang berani membongkar semuanya, saya salut dan angkat jempol,” ujarnya.
Dari hasil informasi dan konfirmasi, tim kami menghubungi Lapas Pondok Rajeg, dan penjaga lapas mengatakan bahwa Kalapas sedang ada kegiatan, begitu juga dengan petugas lainnya.
Terkait informasi yang kami dapatkan, kami meminta Kementerian Hukum dan HAM serta KPK untuk turun langsung ke Lapas Pondok Rajeg, dan demikian pula kepada Ketua DPR RI. (TIM)