Bentuk Sikap Usaha Mandiri,BKM Sisipkan Pemberdayaan Masyarakat

Kota Bekasi, SK

Masyarakat di wilayah Kelurahan Jatibening, berjumlah kurang lebih sekitar 40 orang terdiri dari beberapa perwakilan Ibu-ibu Kader Posyandu, PKK, Guru, dan Anggota Karang Taruna, mendapatkan kegiatan pelatihan masyarakat (Pelmas) membuat Kue Kering, Sabtu (07/11/2020) Pagi, berlangsung di halaman Kantor Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede.

Kegiatan itu dibuka secara langsung oleh Jamaludin Lurah Jatibening, sekaligus memberikan pengarahan kepada para peserta pelatihan. Jamaludin menjelaskan kepada media ini, kegiatan pelatihan pembuatan Kue Kering tersebut bertujuan untuk membentuk sikap mandiri, dalam hal meningkatkan perekonomian masyarakat. Pelatihan ini juga merupakan salah satu kegiatan yang bersumber dari program Dana Alokasi Umum (DAU) Tambahan Kelurahan Tahun 2020, dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp. 50 Juta. Sedangkan penyelenggara kegiatan dan pelaksana dari program DAU ini dipercayakan kepada, pihak Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di Kelurahan.

Yaa mohon maaf, Lurah Jatibening memaparkan, “Selama ini kan fisik terus seperti, saluran air dan jalan lingkungan. Nah ini kita coba kasih terobosan dengan melakukan pelatihan kue, kemudian dari alat-alat kue-nya kan kita siapkan juga. Nanti kedepannya dari kegiatan ini, secara ekonomi bisa menghasilkan dan membuat para peserta jadi kreatif,” paparnya.

“Artinya kita didik mereka (red – Peserta) dulu untuk paham, dan bagaimana caranya membuat kue. Karena begini, ibaratnya kalau sedang mancing itu kita kasih kail, kalau umpannya (red – Jenis Kue) terserah, yang penting kail/alatnya sudah kita siapkan nih,” kata Jamaludin menambahkan.

Meskipun begitu, terkait dengan program DAU dari total seluruh anggaran yang berjumlah Rp. 350 Juta itu, Lurah Jatibening memohon kepada Pemerintah Pusat, agar dapat memperhatikan honor bagi para pekerja sosial seperti BKM Kelurahan. Pasalnya menurut Jamaludin hal itu tidak seimbang dengan proses pemeriksaan yang begitu ketat, “Sementara honor tenaga yang menjalankan (red – Program DAU) ini tidak ada sama sekali. Mereka (red – BKM) juga kan kadang-kadang ada yang lagi berjualan dan kerja, jadi terbengkalai karena fokus di program ini, yaa mohon diperhatikan lah,” ungkap Jamaludin mengakhiri keterangannya.

Menanggapi masalah honor, Tati Rahayu sebagai Koordinator BKM Kelurahan Jatibening membenarkan hal itu. Bahkan disampaikan juga beberapa hasil rapat dari Forum BKM tingkat Kota Bekasi, yang mengeluhkan program DAU memiliki administrasi yang cukup padat. Sedangkan dalam melaksanakan program DAU, tidak ada penentuan khusus untuk mengatur agar mereka bisa diberikan honor, “Mungkin harapan saya ya, kedepannya Pemerintah Pusat memiliki perhatian kepada kami. Sebagai kelompok masyarakat (red – BKM), yang dipercaya untuk melaksanakan program ini,” tutur seorang perempuan yang juga merupakan bagian dari kepengurusan KSB (Ketua, Sekretaris, Bendahara), forum BKM tingkat Kota Bekasi.

Dari penjelasan Tati Rahayu, melalui program DAU Tahun 2020, BKM Kelurahan Jatibening mampu melaksanakan kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana, serta Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan. Salah satunya seperti kegiatan Pelatihan Masyarakat (Pelmas) dengan membuat Kue Kering, dimana hal ini bergerak dari sisi pemberdayaan. Adapun kegiatan lainnya pada tahap kedua seperti, pembuatan Saluran Air di RT. 001/ RW. 002, dan Saluran Air di RT. 002/RW.002, serta pembangunan Balai RW. 013 Kelurahan Jatibening.

Sementara pada tahap pertama, kegiatan tersebut dimulai dengan membuat Saluran Air di RT. 004/RW. 014, dan perbaikan Jalan Lingkungan pada 2 lokasi yang berada di RT. 009/RW. 001. Seluruh kegiatan yang dikerjakan berjumlah 7 kegiatan, dari total anggaran DAU berjumlah Rp. 350 Juta.

Dalam kegiatan pelatihan masyarakat, Koordinator BKM Kelurahan Jatibening mengucapkan, seluruh peserta dibagi menjadi 20 kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 2 orang. Tidak hanya pelatihan yang diberikan, setiap kelompok juga mendapatkan fasilitas barang hibah berupa seperangkat komplit alat untuk membuat Kue Kering seperti, Baskom, Penjepit, Oven, Mixer, Paket Kompor lengkap dengan Tabung Gas.

Di sela-sela proses pembuatan Kue, media ini juga menggali informasi dari beberapa peserta seperti Santi Susanti, warga RT. 002/RW. 002 yang terlihat begitu antusias mengikuti kegiatan. Ia menjelaskan, “Kegiatannya bagus, membuat semangat ibu-ibu juga. Nanti ilmunya yang di dapat akan kita bagikan juga dengan Kader PKK lainnya, bisa berkreasi, dan bisa bikin kita percaya diri untuk membuat usaha, gitu,” ucap Santi, salah satu Kader PKK Kelurahan Jatibening.

Selain itu, Irma Anggota Karang Taruna Kelurahan Jatibening mengaku senang dapat mengikuti kegiatan pelatihan tersebut, “Kita sangat senang, karena di sini kita bisa belajar untuk mengembangkan diri. Semoga kedepannya kita bisa berbagi ilmu yang didapat, kepada teman-teman Karang Taruna. Tidak hanya di Kelurahan, kalau bisa se-Kota Bekasi,” imbuhnya.

Berdasarkan keterangan dari para peserta yang berhasil diwawancarai, mereka mengaku tidak khawatir terkait masalah pemasaran produk dari hasil pembuatan Kue Kering. Karena hal tersebut dapat disiasati dengan skema pemasaran jejaring sosial (Online), yang dibantu oleh kemajuan teknologi saat ini. Kegiatan pelatihan ini juga diketahui berlangsung selama 2 hari, dan akan dilanjutkan pada, Minggu 08 November 2020, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. (And)

Tinggalkan Balasan