Forum Puskesmas & RS. Siloam Bekasi Timur Mengenalkan Virus Corona (COVID-19)

0
96

Kota Bekasi, SK.

Begitu liarnya beberapa informasi yang disugukan secara terus menerus, tanpa adanya pertanggungjawaban melalui tekhnologi informasi. Baik itu melalui, Media Sosial, Chatting, dan WhatsApp grup (WAG), hingga akhirnya menimbulkan ke khawatiran di kalangan masyarakat. Kali ini Forum Puskesmas se-Kecamatan Bekasi Barat memiliki cara tersendiri, dalam hal menghadapi informasi HOAX mengenai virus Corona atau Covid-19.

Suatu langkah tanggap dalam upaya pencegahan, juga disampaikan guna mengantisipasi terhadap penyebaran virus Corona atau Covid-19, pada acara yang digelar oleh forum Puskesmas se-Kecamatan Bekasi Barat dalam rangka, “Pertemuan Sosialisasi Covid-19 dan Upaya Pencegahan Tertular Covid-19”, yang berlangsung pada, Kamis (12/03/2020) siang di Atrium Blu Plaza, Jl. Chairil Anwar, Bekasi timur.

Seluruh Kepala Puskesmas (Kapus) se-Kecamatan Bekasi Barat, M. Bunyamin Camat Bekasi Barat, dr. Ervina selaku Direktur Rumah Sakit Siloam Bekasi Timur, serta seluruh jajaran Lurah se-Kecamatan Bekasi Barat maupun yang diwakili, terlihat hadir mengikuti kegiatan tersebut. Adapun yang menjadi target peserta dalam pertemuan ini seperti, Tokoh Masyarakat di masing-masing Kelurahan 1 (satu) orang, Ketua Forum RW, Ketua PKK Kelurahan, Kader Posyandu Kelurahan, dan Ketua Karang Taruna Kelurahan se-Kecamatan Bekasi Barat.

Kepada media ini, Kepala Puskesmas se-Kecamatan Bekasi Barat yang diwakili dr. Nita Purnomo Kepala Puskesmas Kelurahan Kranji mengatakan bahwa, yang memprakarsai kegiatan tersebut adalah Kepala Puskesmas se-Kecamatan Bekasi Barat. Selain itu, terselenggaranya kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergitas dari Forum Puskesmas se-Kecamatan Bekasi Barat dengan Rs. Siloam Bekasi Timur, dalam melakukan upaya pencegahan tertular virus Covid-19, dan juga mendapat dukungan dari pihak Managemant Blu Plaza.

Kegiatan ini, lanjut dr. Nita menerangkan, pun berdasarkan Surat Edaran (SE) Walikota Bekasi Nomor.440/788/DINKES tentang Alur Kesiapsiagaan dalam menanggapi Infeksi 2019-NCoV Di Kota Bekasi, serta imbauan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi agar mensosialisasikan kepada masyarakat tentang virus Covid-19.

“Kami mengharapkan masyarakat mengetahui, mengenal apa itu virus Corona. Sehingga dari hasil sosialisasi yang dilakukan, masyarakat dapat mencegah, juga dapat menanggulangi apabila ada (Indikasi – Red). Menanggulangi dalam arti-an bahwa, tidak boleh panik, di periksa apabila positif, meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga dapat sembuh, karena penyakit virus Corona ini dapat disembuhkan,” ungkap dr. Nita Purnomo, menjelaskan kepada wartawan. Adapun yang menjadi standart penilaian, dalam pertemuan sosialisasi dan upaya pencegahan tertular virus Covid-19. Masyarakat diharapkan dapat mengenal, memahami, serta mengetahui tentang jenis maupun sifat dari virus Corona atau Covid-19 itu sendiri. Sehingga apabila hal itu terjadi, masyarakat mengerti alur dari pada pencegahan tertular maupun penanganan dalam menghadapi virus Covid-19.

Selain itu, gambaran perilaku Hidup Bersih dan Sehat juga disampaikan dr. Nita, sebagai bentuk pencegahan seperti, mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan, dan menjaga kesehatan, “Karena virus Corona ini adalah, seperti virus flu lainnya. Jadi memang dia (Covid-19) daya tularnya tinggi, tapi dia (Covid-19) daya sembuhnya juga tinggi, dibandingkan virus SARS (SARS-CoV) atau MERS yang sejenis dengan dia (Covid-19),”ucap dr. Nita.

Pertemuan tersebut dibuka secara langsung oleh, M. Bunyamin Camat Bekasi Barat, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari dr. Ervina selaku Direktur Rs. Siloam Bekasi Timur. Dalam sambutannya, dr. Evina juga sempat menyampaikan terhadap pelayanan Rumah Sakit Siloam Bekasi Timur, “Bapak/Ibu, terutama untuk ibu-ibu kader nih, mungkin ada yang takut untuk datang ke Rumah Sakit (RS) karena tentang Corona ini. Kami pun bisa melayani teman-teman yang membutuhkan pertolongan dirumah, jadi kami juga ada pelayanan home care,” kata dr. Ervina.

Lanjut Direktur Rs. Siloam menjelaskan terkait, pelayanan (Home Care) apa saja yang dapat diperiksa termasuk injeksi vitamin, “Yang kita tau, Coronavirus ini namanya virus ya. Kalau virus itu, selama daya tahan tubuh kita kuat, itu kita tidak akan terkena. Nah jadi, kuncinya adalah daya tahan tubuh kita,” jelas dr. Ervina memberi pemahaman kepada peserta yang hadir saat itu.

Kemudian materi sosialisasi dan upaya pencegahan tertular Covid-19, dipaparkan oleh dr. Nina Aspasia Harli Siregar, Spesialis Paru Rs. Siloam Bekasi Timur. Terkait informasi Hoax mengenai virus Corona juga dijelaskan. Seperti halnya, bawang putih sebagai anti Covid-19 dan faktanya tidak benar, tetapi jika untuk di konsumsi baik.

Lalu terkait issue bahwa Indonesia tidak memilliki alat untuk mendeteksi virus Corona, dan faktanya diluruskan oleh dr. Nina dengan menyatakan bahwa Indonesia telah memiliki alat itu. Namun, disamping Indonesia belum mengumumkan kasus terkait virus Covid-19, yang sedang hangat disampaikan pada bulan maret baru-baru ini memiliki alasan tersendiri, “Itu salah, sebenarnya sudah punya alat yang dapat mendeteksi sample SARS CoV2 dan sekarang di usulkan untuk penambahan. Jika semakin banyak maka, jumlah orang yang diperiksakan juga semakin banyak, sehingga jumlah kasusnya juga bisa dapat ditanggulangi,” papar dr. Nina pada kesempatan itu.

Masih banyak kasus informasi Hoax lainya yang disampaikan pada saat penjelasan materi tersebut seperti, mengkonsumsi alkohol dapat mencegah Coronavirus, dan faktanya tidak sama sekali. Ia menjelaskan, jika virus Corona berada diluar tubuh masih dapat di desinfeksi dengan alkohol 70%. Namun ketika virus Corona itu sudah ada di saluran nafas, tidak bisa dilakukan pembunuhan terhadap virus tersebut. Adapun issue terkait sudah adanya vaksin terhadap virus Covid-19, dan faktanya dr. Nina menjelaskan bahwa vaksin untuk virus tersebut masih dalam status pencarian. Meluruskan informasi ini juga dianggap perlu untuk disampaikan, agar masyarakat dapat selalu memastikan dan menguji keaslian dari setiap informasi yang diterima.

Usai seluruh materi tersebut disampaikan, beberapa peserta dipersilahkan untuk memyampaikan pertanyaan seputar virus Covid-19. Perserta yang hadir pun terlihat cukup antusias dalam mengikuti, serta memberi pertanyaan secara langsung, guna mengetahui tentang jenis virus yang juga sudah ditetapkan oleh, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Pandemi pada 11 Maret 2020, (Penyakit yang menyerang orang dalam jumlah banyak, dan terjadi di banyak tempat/Lebih singkatnya Pandemi adalah Epidemi yang tersebar).

Rangkaian kegiatan itu diakhiri dengan, melakukan senam cuci tangan secara bersama-sama, yang di praktikan langsung oleh para peserta se-Kecamatan Bekasi Barat. (And) 

Redaksi
Author: Redaksi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini