Jepara,SK
Pandemi covid-19 di wilayah kabupaten Jepara semakin tak terkendali. Berdasarkan data covid-19 Jepara hingga saat ini kasus.terkonfirmasi positif hampir mendekati 3000 kasus.Dan bahkan dilapangan banyak ditemukan warga yang sakit dan juga meninggal karena kasus positif covid-19. Banyak masyarakat Jepara yang telah menjadi korban baik dari masyarakat umum,siswa sekolah atau para pejabat serta para tenaga medis.
Belum lama seorang tenaga medis / dokter di RSUD RA Kartini Jepara meninggal karena positif covid-19 (28/11/2020).Masih segar dalam ingatan camat Tahunan Jepara Eko Kasiono juga telah meninggal karena terkonfirmasi positif covid 19 (16/11/2020 ).Ketua DPRD Jepara juga meninggal karena positif covid-19 dan masih banyak lagi yang lainnya yang telah menjadi korban pandemi covid-19.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terpapar covid 19 di Jepara,sudah sepatutnya menjadikan perhatian dan tanggungjawab Bupati sebagai kepala daerah dan juga ketua GTPP covid -19 untuk dapat bertindak mengatasi permasalahan penyebaran covid 19 di kabupaten Jepara.
Mau berapa lagi yang akan menjadi korbannya? Anggaran sudah disediakan sangat besar 203 M , seharusnya bisa dilakukan penanganan secepatnya. Juga diharapkan anggaran dapat dipergunakan sesuai tujuannya dan secara transparan ,meski sampai saat ini belum jelas penggunaan dana tersebut , Bahkan menurut sumber , saat anggota DPRD meminta datanya pun sampai sekarang belum diberikan.
Jangan abai,segera lakukan tindakan prefentif untuk menekan atau mengurangi lajunya penyebaran corona.Bisa dengan mengadakan tracking di kantor- kantor pemerintahan di seluruh wilayah kabupaten Jepara, di rumah sakit baik negeri maupun swasta , di Pukesmas
seluruh kab.Jepara bahkan dipasar – pasar tradisional maupun modern serta café-café & pabrik – pabrik.
Dari hasil tracking tersebut akan didapatkan status Kabupaten Jepara apakah termasuk status hitam,merah, orange ataukah hijau.Selain itu Bupati bisa melakukan tindakan yang tepat dan terukur tentunya bekarja sama dengan dinas terkait dan instasi dibawahnya untuk merumuskan secara sistimatis dan bertindak semaksimal mungkin untuk menghentikan penyebaran virus mematikan ini.
Seperti yang kami saksikan sejauh ini pemerintah daerah kabupaten Jepara hanya sering mengadakan rapat- rapat baik di waktu pagi,siang maupun malam hari , namun yang kami lihat tidak ada tindakan prefentif secara menyeluruh, makanya masih muncul claster baru. Jika hal tersebut terus berlanjut maka pemaparan virus covid -19 akan semakin meluas sehingga akan lebih sulit diatasi dan biayanya pun akan lebih mahal.
Yang tidak kalah penting , adalah bagi pejuang kesehatan yang berada digarda terdepan dalam berperang menghadapi covid -19 , harus menjadi prioritas yakni perlengkapan APD nya , hak – haknya harus terpenuhi jangan sampai ada keluhan di sana sini entah itu kekurangan APD ataupun hak seperti dana insentif tidak diterima sebagaimana mestinya .
Berdasarkan beberapa informasi yang diterima oleh awak media SK dimana beberapa dokter, bidan dan perawat telah mengeluhkan adanya janji tambahan insentif untuk meningkatkan gizi dan antibody yang diterima tidak sesuai dan dipotong tanpa kordinasi , juga untuk penyediaan / pemberian APD yang tidak memadai. Bagaikan prajurit yang berperang tapi tanpa senjata atau senjata seadanya , sehingga bisa dipastikan lebih besar akan mengalami kekalahan.
Sudah banyak yang sakit dan yang meninggal karena covid -19, baik itu putra-putri terbaik Jepara maupun masyarakat umum , bukan hanya karena besar jumlahnya dilihat dari data tapi lebih karena masalah nyawa manusia.
Saatnya Bupati Jepara berempati dan bertanggung jawab serta menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat Jepara dalam penanganan terhadap pemaparan covid -19 tersebut segera dapat dihentikan. Jangan sampai lambannya penanganan covid -19 di Jepara karena Bupati sibuk menangani bisnis gipsun dll ,jual – beli jabatan , membangun dan menumpuk harta pribadinya , seperti yang disampaikan beberapa tokoh masyarakat dan warga yang tidak mau disebutkan namanya . Kepada awak media SK,bahkan mereka mempertanyakan ” masih layakkah menjadi Bupati Jepara…?” Regulasi apakah yang dapat menyelesaikanya? Semoga Jepara tidak berduka lagi karena covid -19.( B. Simanjuntak ).