Ambon.SK
Hasil pengawasan pembangunan yang dilaksanakan dikabupaten Buru, dengan menggunakan anggaran APBD maupun APBN sudah cukup baik. Demikian disampaikan anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku Anos Yermias kepada wartawan,digedung DPRD Senin 20 Juni 2022. Dikatakan pengawasan yang dilakukan terhadap jalan,jembatan, irigasi bahkan reservasi, dan pelabuhan penyebrangan rata-rata sudah cukup baik.
Terkait pengawasan Komisi III ini, yang menjadi sorotan, pelabuhan penyeberangan Teluk Bara,pihak Balai Pengelola Transportasi Darat, (BPTD), wilayah XXIII provinsi Maluku, kalau arus penumpang sangatlah sedikit. Penjelasan ini disampaikan,pihak BPID XXIII, yang mengelola Pelabuhan dengan mengatakan, arus penumpang dipelabuhan tersebut sangat sedikit,minimal 9 penumpang dan maksimal 20 penumpang,sehari.
Kondisi ini menjadi keprihatinan Komisi III DPRD Maluku,karena pelabuhan Teluk Bara merupakan, menjadi pintu masuk, ke-Maluku baik dari Maluku Utara, termasuk Sulawesi Tenggara. Pihak Komisi III khwatir kedepannya pelabuhan Teluk Bara ini terlikuidasi, karena semakin hari penumpang sangat sedikit, itu disebabkan banyak vasilitas yang sudah dibangun, seperti jalan, termasuk kapal-kapal perintis yang sudah menyinggahi pulau-pulau di-Maluku Utara. Yermias juga mengungkapkan, kapal Sabuk 105 yang menyinggahi, Maluku dan Maluku Utara termasuk Sula, juga terkena dampak minimnya penumpang.
Dengan begitu ada keluhan Pihak PD Panca Karya,yang sering merugi jika melintas disitu. Memang penumpang sedikit dan sepi, namun fasilitas bagus dan luar biasa.Diharapkan, pemerintah kabupaten Buru, dapat mengembangkan kawasan Teluk Bara, di-Buru utara barat, jika pemerintah memanfaatkan lokasi itu sebagai tempat lokasi wisata baru, itu berarti ekonomi akan berkembang, disitu sekaligus PAD meningkat, tutup Anos Yermias.(Izaak)