Depok,SK
Pemerintah Kota Depok akan membuat alun-alun taman hutan kota di Setu Tujuh Muara, Sawangan, Depok. Pemkot menganggarkan Rp 45 miliar untuk membangun alun-alun tersebut.
“Ini alun-alun hutan kota, karena nanti ada nuansa taman supaya ruang terbuka hijau kota Depok bertambah, karena dengan taman akan ada arena tempat-tempat bermain, bebas untuk masyarakat dan gratis, kalau alun-alun kan konteksnya gratis,” kata Wali Kota Depok M Idris setelah menandatangani peresmian pembangunan alun-alun di lokasi, belum lama ini.
Walikota idris menyebut bakal ada spot-spot yang dimanfaatkan di alun-alun ini. Dia juga bakal mempertahankan hutan jati di lokasi pembangunan untuk dilestarikan serta tambahan adanya jogging track.
Nanti tentunya ada spot-spot yang memang bisa dimanfaatkan untuk pertemuan dan segala macam,sesuai dengan peraturan daerah, bagi masyarakat yang mau pakai ada retribusinya. Dan ada hutan, kenapa hutan? Karena memang ada hutan jati dan itu tidak kita tebang. Kita lestarikan cuma nanti ada tambahan pinggirnya supaya bisa mengitari hutan, melalui jogging track, melewati jembatan gantung.
Selanjutnya,Idris mengatakan alun-alun seluas 2,3 hektare ini hanya dapat dibangun 60 persen. Dia pun menargetkan proses pembangunan alun-alun ini selesai dalam waktu 6 bulan.Terakhir kita ukur luasnya 2,3 hektare tapi yang bisa dibangun hanya 60 persen. Targetnya sampai selesai, hitungan 6 bulan efektif, ditegaskannya, pembangunan alun-alun memiliki anggaran sebanyak Rp 45 M murni dari APBD Kota Depok. Soal Pemprov akan bantu proses pembangunan ini, Idris menuturkan akan melihat komitmen itu menjelang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selesai masa jabatan. “APBD Depok murni, semuanya. nanti tambahan jembatan gantung sekitar 12M sampai 14M (Bantuan Pemprov) nanti kita lihat sampai menjelang RK selesai, kita lihat mau komitmen atau nggak,” ujarnya.
Ditambahkannya, pembangunan alun-alun mendukung Kota Depok jadi kota kreatif UNESCO. Dia menyebut alun-alun ini akan dimanfaatkan untuk start-up kalangan muda berkreasi dalam pembangunan alun-alun salah satu item kegiatan, ada pembangunan spot spot yang dimanfaatkan untuk start-up anak-anak muda berkreasi. Sebab, kalau anak muda untuk berkreasi biasanya lebih ideal dekat dengan TOD, seperti stasiun dan sebagainya makanya dipilih di Margonda,” ujarnya. Selain itu,salah satu penilaian dari kementerian pariwisata yang sudah diajukan ke UNESCO, sebagai tempat start-up anak anak mudanya terbanyak, sekarang terhitung sudah 130 mereka jadi mediator pengusaha anak-anak muda untuk mengembangkan dan memasarkan produk-produk mereka,” lanjutnya.
Walikota menyebut bakal kerja sama dengan beberapa kota di negara Perancis, Jepang, terdapat media art dalam kota kota tersebut yang diakui UNESCO. Kerja sama itu, termasuk pertukaran pelajar, jurnalis, dll.(herdian)