OKI,SK
Jembatan Besi Desa Serigeni, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). yang dibangun dari dana APBD OKI tahun 2019 senilai Rp.2,9 milyar lebih dengan pelaksana kegiatan “HANOBI” terancam ambruk, pasalnya, selain tembok penahan tanah pada kuku jembatan saat ini pada retak-retak, juga tiang jembatan saat ini diserang enceng gondok bahkan ketebalan enceng gondoknya mencapai 1 meter.
Warga Kayuagung, Redy (33) mengatakan, jembatan besi ini memang bagus dan sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat sekitar, terutama masyarakat yang tinggal diseberang dusun 2 dan dusun 3 Desa Serigeni, namun semestinya jembatan tersebut tidak lagi jembatan besi yang dibangun, melainkan jembatan cor bethon, sebab berkaca pada jembatan Cinta Jaya Kecamatan Pedamaran yang ambruk beberapa waktu lalu, seperti inilah keadaannya, arus sungai deras sementara tumbuhan air sejenis enceng gondok banyak menyangkut di tiang jembatan, apalagi tiang jembatan yang terlalu rapat membuat enceng gondok dapat dengan mudahnya menyangkut ditiang jembatan dan kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan, bila terus begini kondisinya. “tidak lama, paling 2 tahun bisa ambruk. kita jangan menyepelekan alam,” terangnya.
Terkait hal tersebut, sudah beberapa kali wartawan media ini ingin konfirmasi dengan pihak Dinas PU dan penataan ruang OKI, bahkan Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang OKI H.M.Hapis sudah menyarankan agar menemui Antoni, namun hingga saat ini yang bersangkutan belum bisa ditemui apalagi dikonfirmasi, bahkan menurut informasi yang bersangkutan selaku KPA kegiatan pembangunan Jembatan Besi di Desa Serigeni dan PPTK nya Rifki jarang masuk. “paling bulan 4 (April) nanti pak meraka masuk, sebab proyek mulai akan jalan,” terang sumber tersebut kepada awak media ini.
Sebelumnya Ketua Komisi III DPRD OKI melalui anggota komisi III DPRD OKI M.Topan Rekayasa saat dikonfirmasi mengenai keadaan jembatan besi di Desa Serigeni tersebut menegaskan, kita sudah hubungi PPTK-nya, jangan khawatir, tidak akan ambruk meski tembok penahan tanahnya ambruk, sebab tiang besinya itu kuat,” tandasnya.
Dari hasil pantauan media ini, memang terlihat tembok penahan tanah jembatan besi tersebut sudah pada retak-retak, begitu juga enceng gondok, sampah maupun gulma sungai semakin memadati sungai dan menyangkut di tiang jembatan tersebut. Jembatan besi di Desa Serigeni tersebut panjangnya sekitar 150 meter dengan lebar kurang lebih 180 Centi meter (CM) dan mengenai hal tersebut sepertinya pihak terkait telah menurunkan para pekerjanya untuk berusaha membuang enceng gondok dan sampah yang menyangkut ditiang jembatan. (TIM)