Kota Tangerang,SK
Kegiatan uji coba belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan di SMAN 15 Kecamatan Periuk,Kota Tangerang, Senin (24/05/2021).Sebanyak 200 Siswa SMAN 15 melakukan simulasi pembelajaran dalam satu ruangan terdiri dari 20 sisws,selama 4 hari terhitung dari sekarang sampai hari jumat
Simulasi PTM hari ini dimulai sejak pukul 07.30 WIB hingga 09.30 WIB. Untuk hari ini dan Selasa, PTM diberikan kepada siswa kelas X. Lalu untuk Kamis dan Jumat, PTM ditujukan kepada siswa kelas XI.
Di SMAN 15,hari ini total 12 kelas yang terdiri atas 10 Orang Siswa jurusan MIPA. Dari masing-masing kelas itu, hanya 50 persen dari jumlah siswa yang diperbolehkan belajar di kelas, yakni sejumlah 10 siswa dalam satu ruangan dari jumlah seharusnya 20 siswa.
Pantauan dari Media Suara Keadilan di lokasi, SMAN 15 Kecamatan Periuk telah menyiapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari pemeriksaan suhu kepada siswa dan guru, menyediakan wastafel cuci tangan di depan kelas dan beberapa titik tertentu, serta memasang sekat berbahan akrilik di meja kelas. Siswa juga tidak melakukan cium tangan secara langsung kepada guru.
Kepala Sekolah SMAN 15 Kecamatan Periuk,Drs.Roni Yunardi.M.Ikom. mengatakan, meski sekolah dinilai sudah siap dalam melaksanakan simulasi PTM, izin orang tua menjadi salah satu syarat bagi siswa yang hendak mengikuti simulasi ini. Perizinan tersebut harus diberikan orang tua melalui surat bertanda tangan.
“Walaupun sekolah saat ini sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka, apabila anak tersebut terjadwal masuk dan orang tua tidak mengizinkan, tetap anaknya tidak boleh datang dan tetap mendapatkan pelayanan pembelajaran secara daring,” ujar Roni.
Meski sudah memulai simulasi PTM, Roni menjelaskan, pelajaran olahraga dan ekstrakurikuler belum bisa dilaksanakan. Tak hanya itu, kantin sekolah pun belum dibuka sehingga para siswa dianjurkan untuk membawa bekal sendiri.
Dalam pelaksanaan simulasi PTM, guru-guru pun berkeliling ke sekitar sekolah untuk mengawasi jalannya simulasi.
“Kami keliling mengimbau masyarakat agar tetap menjaga jarak, kemudian mengecek apakah membawa makanan atau tidak karena disampaikan sekolah selama masa pandemi Covid-19 ini tidak diperkenankan buka kantin agar tidak ada kerumunan.Pelajaran olahraga pun tidak di lapangan dan ekskul pun masih belum kecuali pramuka dan itu pun secara virtual,” ucapnya.
Salah seorang siswi kelas 10 MIPA,Izati mengaku senang dengan diadakannya pembelajaran di sekolah. Menurutnya, belajar terasa lebih efektif jika berinteraksi langsung dengan guru.“Walaupun masih ada teman-teman yang belajar daring,lebih ngerasa seneng aja bisa ketemu teman-teman setelah satu tahun nggak ketemu,” ujar siswi berkerudung ini.
Izati diizinkan oleh orang tuanya untuk mengikuti simulasi PTM di sekolah karena sudah terbiasa mengikuti protokol kesehatan ketika masih belajar di rumah.Dengan demikian, ketika sekolah mengajukan izin PTM, orang tua Izati langsung mengizinkan.
“Semoga ke depannya walaupun nanti sekolah offline, nggak pada nyepelein Covid. Tetap jaga protokol kesehatan,” ucapnya.(Rical S)