Masalah Penyaluran BLT-DD, Sekdes dan Kades Pulau Betung Kebakaran Jenggot

0
65

OKI,SK
Guna menekan berbagai dampak dari wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terhadap perekonomian masyarakat. Pemerintah telah mengupayakan beberapa tindakan dengan mengalokasikan dana Bantuan sosial (Bansos) baik berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Jaringan Pengaman Sosial dalam bentuk sembako maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Dana Desa (BLT-DD) kepada masyarakat yang terdampak selama Covid-19 masih berlangsung.

Khususnya BLT-DD, dimana mekanisme penyaluran BLT Dana Desa sebagaimana yang dimuat dalam salinan Permendes PDTT Nomor 6 Tahun 2020. Diantara mekanisme penyaluran BLT-DD disebutkan bahwa jangka waktu penyaluran BLT-DD bisa dilakukan selama 3 bulan, terhitung sejak April 2020, dan setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT-DD akan mendapatkan uang sebesar Rp 600 ribu per bulan.

Bahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memperpanjang masa penyaluran BLT-DD menjadi enam bulan dari yang sebelumnya hanya tiga bulan. Dimana untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang semula mendapat BLT-DD Rp.600 ribu selama 3 bulan per KPM ditambah 3 bulan BLT-DD sebesar Rp.300 per KPM sehingga per KPM secara keseluruhan mendapatkan BLT-DD sebesar Rp.2.700.000 (Dua juta tujuh ratus ribu rupiah).Namun hal tersebut sepertinya berbeda dengan penyaluran BLT-DD di Desa Pulau Betung Kecamatan Pampangan Kab OKI.

Dari informasi yang didapat, BESARAN BLT-DD YANG DITERIMA WARGA TIDAK SESUAI DENGAN ATURAN YANG BERLAKU, bahkan penyalurannya kepada KPM dilakukan secara “door to door” dimalam hari tanpa disaksikan Babinsa dan Babinkamtibmas setempat, serta nama-nama KPM tidak ditempel dipapan pengumuman, begitu juga nama-nama penerima Bantuan sosial lainnya.

Berdasarkan informasi tersebut, wartawan media ini dan awak media lainnya serta anggota LKPA OKI berusaha mencari informasi yang sebenarnya terhadap penyaluran BLT-DD Pulau Betung dengan mengkonfirmasi Sekretaris Desa (Sekdes) Pulau Betung berinisial (A) melalui WhatsApp ke nomor 0822 827963xx namun tidak ada jawaban.
Tetap untuk mencari informasi yang akurat, wartawan media ini,awak media lainnya dan LKPA OKI pada Hari Kamis (4/6/2020) menemui Sekdes maupun Kades Pulau Betung, Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI namun belum bisa ditemui.

Pada Hari Jum’at (5/6/2020) sekira pukul 19.47 WIB Sekdes Pulau Betung (A) melalui handphone nya dengan nomor 0813688914xx menghubungi salah satu dari awak media.
Dalam pembicaraan tersebut, Sekdes Pulau Betung (A) membenarkan bila BLT-DD Pulau Betung sudah dibagikan kemasyarakat.

“Memang benar BLT-DD Pulau Betung sudah dibagikan untuk tahap 2 (dua) bahkan sudah dibayar tahap 3 (tiga).
“Sebelum melanjutkan pembicaraan kamu ya, sebelum kami membagikan BLT-DD tu, seluruh masyarakat kami kumpul dan sudah rembuk desa dan rapat desa didepan rumah kades. Jadi inti rapat itu, berhubung masyarakat kami nih banyak yang berkeluarga banyak yang miskin sama-sama, kami dimasyarakat Pulau Betung ini kompak, kami berbagi rasa nutupi ada yang seandainya tidak dapat, kami tutupi.

Jadi mereka-mereka yang dapat BLT itu, dia sepakat untuk ngenjuk (memberi) sebagian hak dia ke wong-wong (orang-orang) yang lain.Nah itu rapat desa yang kami adakan malaman tanggal duo berapo(malam tanggal 2 berapa) didepan rumah kades,” terangnya.
“Malam pak ya”?
Ya, seluruh masyarakat hadir galo (semua), tekenan (tandatangan) lengkap masyarakat Pulau Betung nih.
Masyarakat Pulau Betung kita nih pak Aliaman ya, jangankan masalah ini, kami nih kompak sudah yang namanya bantuan tu kami tu “Duduk Sama rata tinggi sama bediri”.
Artinya, kami walaupun sedikit-sedikit dia sudah sepakat, dia nurut, dia ketahui keluarga disamping kiri-kanannya masih butuh juga miskin jadi sebagian hak dia, dia ikhlaskan untuk wong (orang) yang nerima itu pak Aliaman,” jelasnya.

Lanjutnya, Kalau ada masyarakat atau oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab menyampaikan atau menyebar fitnah bahkan menebar keterpurukan kades atau menebar kebencian sesama manusia itu salah besar pak Amin,” ujarnya.
Tolong pak Amin jangan memihak dulu kalau ada pihak-pihak atau oknum-oknum tertentu yang kira-kira merusak karena kami sudah sepakat dihadapan seluruh warga Pulau Betung dan lengkap persetujuannya pak Amin.
Cuma memang 3 bulan langsung dikasihkan pak ya?
Dijawab Sekdes Pulau Betung, 3 (tiga) bulan, rencana 3 bulan, lihat keadaan perkembangan selanjunya kagek (nanti),” terangnya.

Berapa 3 (tiga) bulan itu?
Kamu tanya langsung dengan Kades kagek biar kamu tahu,” tandasnya.
Untuk data penerima BLT-DD apa ditempel dipapan pengumuman pak ?
Kami ini pak Amin lebih dari ditempel pak Amin, sekarangkan karena suasana Covid, jadi kami nih melebihi dari ditempel, kami buat kupon, kami naik ke “door to door” kerumah masyarakat masing-masing.
Jadi Pak Amin nanti, ya lihat (temui) bae (saja) kades makmano (bagaimana) bagusnya/baiknya, omongkon (bicarakan) dengan kades bagaimana caranya, nanti diatur lagi,” tandas Sekdes yang mengaku salah satu anggota LSM LTPK di OKI.

Ironinya, pada saat wartawan ini dan awak media lainnya hendak mengkonfirmasi ke Kades Pulau Betung pada Hari Kamis (11/6/2020) terhadap informasi yang dijelaskan oleh Sekdes Pulau Betung tersebut, awak media sebelumnya mampir kerumah Sekdes namun Sekdes Pulau Betung (A) tidak berada dirumahnya yang ada istrinya. Menurut istrinya, Sekdes lagi menghadiri akad nikah warga Pulau Betung, langsung saja ke rumah Kades, Kades ada dirumahnya,” ujarnya.
Lalu kemudian wartawan ini dan awak media lainnya dan juga pengurus/anggota LKPA OKI menuju rumah Kades Pulau Betung.

Sesampai di rumah Kades yang juga merupakan Kantor Desa Pulau Betung, wartawan dan awak media lainnya bertanya ke seorang ibu yang kebetulan keluar dari dalam rumah Kades, “Assalamualaikum bu, apa pak Kades ada,”?
Dijawab ibu tersebut, pak Kades lagi keluar, barusan,” ujarnya singkat.
Kebetulan ada dua orang anak yang lagi main Pimpong dihalaman rumah kades, lalu kamipun bertanya kepada kedua orang anak tersebut, Adek, pak kadesnya ada dirumah ?
Dijawab kedua anak tersebut, pak kades ada dirumah, barusan datang dan masuk kerumah,” terang kedua anak tersebut.

Sebagai bukti bahwa sudah kerumah Kades untuk kedua kalinya (4/6/2020) dan (11/6/2020) wartawan ini pun berphoto didepan rumah kades.
Melihat ada orang lagi nongkrong di bawah rumah depan rumah kades, kamipun bertanya apa kades ada, dijawab bapak-bapak yang sedang duduk santai tersebut, mungkin pak kades ada atau mungkin juga sedang keluar rumah,” ujar mereka.

Kemudian salah satu awak media mengontak Sekdes melalui handphone, namun tidak lama kontak lewat handphone tersebut. Tiba-tiba pak Kades Pulau Betung memanggil dengan nada tinggi kepada wartawan ini sehingga pembicaraan dengan ibu Sekdes (istri A) terlewatkan.
“Kamu sini, sini, ada apa, seperti buronan saja, dicari-cari,” tandasnya.
Seperti terbawa emosi yang diduga karena ditunggu oleh para awak media, namun kemudian situasi mereda dan Kades Pulau Betung (Ld) minta agar dikondusifkan mengenai informasi didesanya,” harap Kades Pulau Betung yang mengaku salah satu anggota LSM KPK yang beralamat di Kelurahan Kotaraya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI.

Barusan situasi mereda, tiba-tiba Sekdes Pulau Betung (As) dengan tidak memakai baju langsung melabrak dengan mengatakan “ngapo kamu nyari-nyari aku pecak ado
Aku nih sedang kondangan, ditelepon seolah-olah aku nih salah.
Mano kartu kamu hah..Kartu wartawan kamu mana,” tandasnya kepada awak media, photo-photo, kamu juga mana, idak (tidak) aku ingin, kan wartawan ini ada kartu uji kompetensi, bukan kartu buat-buatan bae (saja), bukan kartu buat-buatan.

Aku nih wartawan juga, jingok-jingok (lihat-lihat), jingok-jingok, jingok (lihat) ini, apa ini (sambil memperlihatkan dua kartu identitasnya sebagai wartawan di dua media yang kelihatan sudah kabur alias usang).
Ini nah kartu lebih dari kamu, aku tuntut balik kalau tidak sesuai fakta, tahu gak. Jingok-jingok (lihat-lihat), kamu kira belum tahu kamu, yang benar bae (aja), kamu cari-cari. “Kamu keno kagek” (Kamu kena nanti) seraya dengan nada mengancam.Awak media ini dan rekan media lainnya pun berlalu dari lokasi rumah kades. (TIM)

Redaksi
Author: Redaksi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini